Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.
Pagi
yang becek nih, akhir-akhir ini kota ini sedang banyak-banyak-nya
spesies manusia yg ga mandi, jadi Tuhan memutuskan utk memandikan mereka
dengan cara yang so sweet.
Cerita
ini adalah Pengalaman Masa Kecil atau bisa di bilang gw lg nostalgia
nih, namun akan gw bawakan secara santai dan ganteng.
Kemaren
siang, eh sore, eh lebih tepatnya Siang menjelang sore *hehe* gw
ngeliat segerombolan/seonggok anak kecil laki-laki jalan di depan rumah,
dengan menenteng sebuah Tas Tangan Ibu-ibu dan membuat gw berpikir
bahwa dia punya kelainan Hormon, mungkin Hormon Wanita nya lebih kuat
daripada Pria nya. *Hadeeh*
Setiap langkah nya, yg gw denger cuma suara menyeramkan, "Kecrek..!! Kecreekk..!! Kecreeek..!!". *Serem yaa?*
Setelah
7 menit gw berpikir dengan ketek gw, baru aja gw sadar kalo bunyi itu
berasal dari Tas Tangan Ibu-Ibu Arisan yg dia pakai.
Dia berhenti di depan rumah gw, dan di situ sudah menunggu Keponakan dan Sepupu gw, dan mereka pun 'Main Kelereng'.
Kejadian ini mengingatkan gw akan masa kanak-kanak yg gw lalui, dan saat itu Dunia 'Perkelerengan' sangat keras dan slalu memicu Konflik.
Gw
tersadar, dulu gw juga pernah hebat, ganteng, dan di takuti di komplek
gw, dan anda pasti sudah bisa menebaknya, saya dulunya adalah seorang
'Gangster' sekaligus 'Mafia' Kelereng.
Keadaan
saat itu sangat sulit, dimana-mana terjadi pertempuran Kelereng. Ada
beberapa Kelompok/Gang yg saat itu merajai dan memonopoli serta saling
bersaing di dunia Perkelerengan. Dan salah satunya adalah Geng gw,
"Nuri Hitam". Banyak Geng lain yg juga sering bersaing dengan Geng kami,
diantaranya "Tekukur Pink nan Imut", "Bangau Chubby" sampai yg dari
luar komplek "Kampung Karangan Sesuatu" dan "Peramuan In Love".
Bayangin
aja, dulu setiap gw lewat di sebuah tempat dimana banyak orang sedang
bertarung (Kelereng) dan mereka semua langsung terdiam melihat takjub ke
arah gw sambil berbisik-bisik pelan pada temannya "Itu Luqman Hakim,
dia Pimpinan Gangster & Mafia Nuri Hitam, katanya dia yg terhebat di
komplek ini.". Gw pun memasang tampang Kuda Liar, dengan PeDe nya gw
berjalan di antara mereka, sebagian dari mereka ada yg langsung pergi
melihat kedatangan gw, dan sebagian lagi bertahan karena mainnya lagi
nanggung.
Gw
pun mendekat dan menawarkan diri, "Boleh saya ikut main?", mereka
terdiam, terpana, dan ternganga seakan ga percaya dengan apa yg sedang
mereka dengar. Sebagaian dari mereka sudah terlihat pucat, sangat jelas
muka mereka menjadi putih pucat, dan sebagian lagi telah mencret di
celana.
Gw pun mengulangi,
"Boleh ga gw ikut main?",
"Bo.. Bo.. Boleh Bang, tapi kami masih Amatir." Seseorang dari mereka menjawab.
"Haha, Ga apa-apa, saya jg dulunya seorang amatir." Jawab gw dengan nada merendah.
"Main berapaan Bang?" Anak yg trlihat paling kurus menimpali.
"30-an !" Gw jawab dengan nada Tegas.
"Hmm,
kami masih amatir bang, tolong beri keringanan" Jawabnya. Maklum, angka
30 Kelereng itu sudah cukup besar untuk mereka yang masih amatir.
"Oke, 25 gimana?"
"Iya bang, makasih buat kebaikan hati abang."
Kami
pun sepakat memasang taruhan masing-masing 25 kelereng, terlihat 3
orang yg lainnya sedang sibuk memasang taruhannya, Ya kami main
ber-empat di antaranya ada seorang yg tidak asing lagi bagi gw 'Anang'
seseorang yg jg terkenal lumayan hebat di Dunia Perkelerengan namun
tidak pernah menang dari gw sejak 5 tahun yg lalu.
Para petarung bersusun di garis Start, bersiap melempar Kelereng andalannya.
Kelereng
andalan gw bernama "Jackie" sebuah kelereng berwarna Hitam Pekat yg
mengkilap dan berukuran lebih berat di atas rata-rata kelereng
se-umurannya.
Nama
permainan yg kami mainkan adalah "Banga", permainan ini sangat terkenal
di daerah Kalimantan Selatan selain jenis permainan Picis dan Lobang.
Ga
sampai 3 menit gw berhasil memenangkan pertarungan ini, tanpa membuang
tenaga gw langsung memerintahkan 'Tangan Kanan' gw untuk mengambil
Kelereng Taruhan di dalam lingkaran.
Gw
sebagai Mafia Kelereng yg cerdas memiliki sistem perdagangan dan
distribusi kelereng yg sangat terorganisir, gw memonopoli hampir seluruh
perdagangan kelereng di komplek, semua petarung kelereng membeli
kelereng dari gw. Sebenarnya banyak pengedar kelereng lainnya, namun
dengan strategi marketing yg gw pakai para petarung lebih memilih
membeli dari gw. Strategi marketing gw di antaranya, Jika di pengedar
lain Kelereng di jual Rp. 100,- /3 biji, gw menjual dengan harga Rp.
100,- / 5 biji, pembelian di atas Rp. 500,- akan di berikan bonus
se-ikhlas nya gw. *hahaha*
Semua
kelereng di komplek itu berputar-putar aja di tangan geng gw, jadi
begini Seorang anak membeli kelereng dari gw ==> Dia Bermain dgn
teman-temannya ==> Lalu dia melawan gw ==> Dia Kalah dan kehabisan
kelereng ==> Besoknya dia beli lagi Kelereng dari gw. Ga heran kalo
gw bisa mengumpulkan uang Rp. 5000,- s/d Rp. 10.000,- / hari dari
penjualan kelereng saja.
Yang
paling berkesan bagi gw adalah, Saat itu pernah ada Manusia dari
Komplek lain yang datang dengan muka kesal setelah teman se-geng nya gw
bantai habis kemaren, menyerang ke rumah gw beserta anggota Geng nya
yang lain.
"Hakiim !" terdengar suaranya lantang memanggil nama gw dari depan rumah.
Gw kaget, Ibu gw jg kaget dan Agnes Monica pun kaget. Dengan cepat gw langsung bangkit dari 'Singgahsana' gw dan menuju pintu. Di depan pintu ibu gw udah menunggu dengan raut muka cemas dan berkata, "Apalagi yg kamu lakukan sekarang?". gw cuma bisa jawab "Ini bukan hal besar, aku akan segera membereskannya." *Muka Alien*.
"Jangan keluar, Mama takut akan terjadi sesuatu hal kepada mu." lalu gw jawab "Ibu, biarkan aku pergi! Aku akan menyelesaikan semua ini, hingga tidak ada satu orangpun yg akan terluka lagi." Ibu gw lngsng bengong.
Gw keluar, salah satu dari mereka langsung gemetaran, dan banyak yang raut wajahnya berubah menjadi takut. Di luar dugaan gw, mereka sangar-sangar banget, terlihat hampir semua dari mereka mempunyai Tatto, dengan gambar yg menurut gw garang banget. walaupun akhirnya gw sadar bahwa itu tatto hasil hadiah dari permen "Jagoan Neon" dan "Sosis". Tapi ada beberapa orang yg memiliki tatto yg bener-bener beda, sadis abis, dan parahnya tatto-nya itu di wajah, bentuknya seperti Tribal gitu. Sampe akhirnya gw tau, bahwa tatto itu ternyata hanya segumpal
"Lendir Hidung" atau "Ingus" yang menyebar di permukaan wajah mereka
dan bercampur dengan debu lalu mengering. gw ga nyangka bahwa hasilnya
akan se-mengerikan itu.
Lanjut... Salah satu orang yg berada di paling depan dan gw rasa itu boss nya langsung nunjuk ke arah wajah gw sambil berkata, "Ayo kita main kelereng !, Aku tidak akan membiarkan satu orangpun mencoreng nama baik geng kami !". Gw hanya tersenyum, beberapa anak buah gw yang turur menyaksikan mulai tersulut emosinya, dan mengambil beberapa keranjang kelereng, gw memegang pundak mereka dan bilang "Biar aku yang menghadapi mereka, kalian tenanglah...". Mereka hanya mengangguk pasrah dan agak sedikit kecewa karena dilarang bertanding.
Dia berbicara dengan lantang, "Aku pertaruhkan seluruh kelereng yang ku bawa, jumlahnya 150 buah !" Sambil menunjukkan kantong plastik ditangannya. Anak buah gw dengan sigap menghitung jumlah taruhan dan memberikan jumlah yang sama.
Seperti biasa permainan ini disebut "BANGA", anak buah gw mengambilkan "Undas" yg sering gw pakai.
"Ayo kita mulai !" dia bilang
"Ayo..." jawab gw.
Singkat cerita, 10 lemparan pertama begitu membosankan, kami berdua saling menahan diri utk tidak menggunakan Jurus Andalan kami masing-masing. Hingga akhirnya dilemparang ke-11 dia memutuskan untuk lebih serius.
Ini seperti sebuah kode utk gw agar juga serius, gw mengelap kelereng gw dan mulai memasang kuda-kuda.
Dia jalan terlebih dahulu, dengan "Untingan"/"Ketekkan" andalannya dia berhasil menghancurkan susunan kelereng tsb, namun hanya 5 kelereng yang keluar, dipercobaan kedua dia mulai mengincar kelereng dekat garis lingkaran, sayangnya Kelerengnya menghantam gundukan tanah kecil dan berbelok arah.
Gw yg daritadi harap-harap cemas tidak akan membuang kesempatan emas ini, dengan posisi kelereng yang sudah berhamburan ini akan memudahkan gw untuk menang.
Dengan tenaga penuh dan kuda-kuda mantap khas gw, gw pentalkan kelereng gw menuju lingkaran, benar saja kelereng gw menghantam tumpukan kelereng di tengah lingkaran. Semua mata tertuju ke-satu arah, yaitu lingkaran. Semua terdiam sesaat hingga akhirnya salah satu anak buah gw berteriak "BANGAAAA....!!!". Mereka bersorak dan mengangkut seluruh kelereng dalam lingkaran. Bos dari Geng X itu terlihat tidak percaya, begitu pula dengan anak buahnya, hanya raut kekecewaan yang terlihat.
"Nah, semuanya sudah berakhir !" kata gw
Mereka hanya diam, dan perlahan membubarkan diri dengan tertunduk kepala.
"Kamu akan membayar semua ini, Ingat itu !" Tiba-tiba suara Boss mereka mengagetkan gw, dan Anak buah gw cuma bisa tertawa dengan ancaman seperti itu.
Itulah awal baru dari gerakan Internasional Geng gw, Geng NURI !
Itu salah satu kemenangan besar gw selama hidup.
Ya udah sampai sini aja, cerita diatas memang berdasarkan cerita nyata namun sudah diper'lebay'kan agar jadi konyol.
Makasih buat waktunya utk membaca !
Gw Blackscript, mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan sampai Jumpa.
Kesempurnaan hanya milik Allah dan Kekurangan milik bunda Dorce !
Wassalamu 'Alaikum WR WB.
0 Comment:
Posting Komentar