Selasa, 05 Februari 2013 | By: Blackscript_Files

HUJAN

Hujan

Beberapa hari ini kota gue, kota idaman BANJARBARU hujan-hujan melulu. Kasian liat Blacky Beat Ganteng gue keliatan kotor ga terawat gitu, padahal kalo lagi bersih gantengnya udah kaya majikannya.
Menurut pengamatan gue, musim hujan gini bukan hanya populasi Kodok yg bertambah tapi populasi pujangga (perangkai kata-kata) juga meningkat sangat drastis. Ngebaca Timeline twitter gue udah kaya ngebaca Buku 'Kumpulan Kata-kata Mutiara & Galau Edisi Hujan'. Mending mereka bikin akun selebtwit sendiri aja deh, kali aja bisa jadi penulis terkenal.
Makin lama, twitnya makin ga masuk akal aja. Kemaren gue sempet baca, ada yg ngetwit kaya gini :
"DERAS HUJAN YANG TURUN, MENGINGATKAN KU PADA DIRI MU"
Caileehh, udah kaya lagu Jikustik aja. Gue mah kalo hujan deras ingat Jemuran di rumah, belum lagi atap kamar bocor, air ngerembes ke kasur bakalan tidur di sofa lagi.
Trus ada lagi sebuah twitt dari akun Cewe labil yang gue rasa belum pernah ngerasain 'ga enaknya' demam.
"SO SWEET BANGET DEH KALO HUJAN-HUJANAN SAMA PACAR, SAMBIL PELUKAN, TRUS DIA BILANG I LOVE YOU".
Astaga, SO SWEET ? Kalaupun SO SWEET itu paling cuma sementara, sampe akhirnya lu meriang lalu nyesel karena udah ujan-ujanan.
Ngomong-ngomong soal hujan, sebagian kecil orang hidup dari hujan, lalu bahagia karena hujan, contohnya Ojek Payung & Penjual Jas Hujan. Pekerjaan macam ini kebanyakan terdapat di negara yg bercurah hujan tinggi, kan ga lucu juga kalo di tengah gurun ada yg jual Jas Hujan?
Yang baru gue sadar, ternyata ada jenis pekerjaan yg bukan hidup dengan hujan, namun berinvestasi terhadap hujan, Tukang Cuci Motor ! Cuaca hujan dia sepi pelanggan, tapi jangan salah ternyata ini adalah sebuah investasi nyata baginya. Besok nya, Jasanya jadi sangat dicari orang.
Hujan itu mengingatkan gue sama seseorang dan pelajaran yang dia beri ke gue. Namanya  Rikki, sahabat masa SMK gue, orangnya konyol, kadang Jaim, & kadang suka kentut sembarangan.
Dulu kami menjalani Prakerin bersama, di sebuah tempat Pendidikan Komputer di Banjarmasin. Setiap hari kami naik motor berdua, selama 2 bulan selalu begitu.
Suatu hari diperjalanan pulang kami kehujanan, karena udah kepalang tanggung & basah kuyub kami pun memutuskan untuk meneruskan dengan berhujan-hujan ria. (SO SWEET ga tuh? Ga ! Kedengaran nya malah jijik kan?)
Sepanjang jalan pulang dia membuka kaca helmnya, membiarkan mukanya terkena hujan. Gue sempat mikir ini orang aneh ato gimana ya? Dengan muka setengah ganteng dan setengah bego lngsung aja gue tanya alasannya.
Ternyata jawabannya ga kalah aneh, dia jawab :
"Air hujan itu bagus untuk merawat kulit wajah." "Biarkan butiran air langit ini memijit lembut wajah kita, membelai otot-otot rahang yang lelah utk berpura tersenyum. Melenturkan syaraf-syaraf bibir yang tak hentinya berbohong." (Sebenernya ga se-lebay ini sih)
Lalu gue ikutan ngebuka kaca Helm. (Haahh?)
Ternyata ada benernya, saat gue buka kaca helm wajah gue berasa di pijitin, kadang sakit namun menyenangkan. Ini bisa menjadi ajang Facial murah meriah.
Sehabis menjalani terapi ini (apasih?) , wajah gue jadi berasa kencangganteng gimana gitu.
Hingga saat ini , cara facial itu masih suka gue terapkan saat hujan. Malahan gue mengembangkan cara facial ini, yang gue beri nama "Facial Lumpur Hujan". Varian facial Hujan ini gue temuin saat gue lagi dijalan, kehujanan & berniat melakukan facial hujan ini tepat di belakang Truk, alhasil cipratan truk menimbulkan sensasi lain di facial hujan ini, hasilnya juga ga kalah dari Lulur Lumpur Laut Merah.
Kulit jadi berasa jauh lebih lembut, keren, ganteng, imut, dan jerawatan.

Oke, ini sebagai pelengkap gue udah nulis Puisi HUJAN, cekidot ya?

PUISI HUJAN
Karya : Luqman Hakim (Blackscript)

Hujan, ...
Menelan haus perih sendu kegelisahan..
Melintas diantara perasaan, menitik perlahan..
Rapuh, ...
Mengingatmu menghadirkan sejuta fatamorgana...
Menelisik diam hingga menghancurkan, jiwa tanpa bayangan...
Bergemercik,...
Alunan titik-titik kecil, beresonansi dengan indah jeritan kalbu...
Setiap titikmu, mengubah hatiku menjadi debu...
Hujan, aku menghakimi mu.....

RINTIHAN IBU RUMAH TANGGA
Karya : Luqman Hakim (Blackscript)

Hujan, kenapa kau turun terus?
Cucian menjeritkan nama mu,
Mengharap dan menyongsong hangat mentari yg kau sembunyikan..
Cucian bau apek, celana dalam ga ganti-ganti, udah 3 hari... gatal... dan bau
...
HAHAHAHA
Makin ngaco aja nih,
Ya udah daripada malah nulis yang macam-macam lagi, kita akhiri sampai di sini.
Kesempurnaan hanya milik Allah dan ketidaksempurnaan pasti milik Bunda Dorce.
Wassalamu 'Alaikum WR. WB.

1 Comment:

Anonim mengatakan...

oddsshark wnba odds - Shootercasino 188bet 188bet william hill william hill 3151Best Sure Prediction For Today Saturday, Dec 02, 2021

Posting Komentar