Sabtu, 03 Desember 2011 | By: Blackscript_Files

Bohong itu Dusta


Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi (buat yang baca ini pagi-pagi) !
Dan Selamat Siang (Bagi yang baca agak siang) !
Serta selamat malam (juga bagi yang baca malam) !
Tidak lupa juga Selamat Begadang (bagi yang baca tengah malam, dan ga ada kerjaan lalu ga sengaja masuk blog saya).
Bohong itu Dusta !
Ya, lalu kenapa?
 Ya ga pa2, iseng doang nulis judul kaya gini.

Sebelumnya judul ini emang aneh, awalnya saya bingung mau kasih nama apa, tapi ya sudahlah ini aja.! Protess? ga kan? Blog-blog saya kok, ngapain situ protes? :D
Setelah saya sempat mencurigai seseorang telah berbohong pada saya, saya pun jadi terinspirasi untuk menulis Tema ini di blog saya. Mungkin aja ada beberapa orang dari kalian yang lagi berurusan sama yang namanya BOHONG .
Oke, kita gunakan logika kita masing-masing.
Adakah manusia di dunia ini yang ga pernah di bohongi?
Kaya nya ga ada deh.
Rasanya di bohongin itu enak atau ga sih?
Kayanya ga enak deh.

 Bohong sendiri mempunyai berbagai macam definisi dari berbagai pihak, contohnya adalah :
Bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya. Fiksi meskipun salah, tetapi bukan bohong. Orang yang berbicara bohong dan terutama orang yang mempunyai kebiasaan berbohong disebut pembohong. (wikipedia)

Hasil penelitian berhasil menyimpulkan alasan orang berbohong :
  1. Faktor kepribadian, yakni adanya pribadi-pribadi tertentu yang cenderung untuk selalu berbohong
  2. Faktor konteks sosial, yakni adanya konteks sosial tertentu yang membuat orang melakukan kebohongan.
  3. Faktor kemanfaatan bagi pembohong, yakni adanya kemanfaatan yang dicapai bagi pelaku kebohongan.Terutama jika kebohongan itu memberikan keuntungan bagi si pelaku.
  4. Faktor kemanfaatan bagi orang lain yakni adanya kemanfaatan bagi orang lain. Terutama bagi orang yang dianggap penting bagi dirinya
Kebanyakan kasus dari kebohongan adalah dengan tujuan menutupi sesuatu dan mencoba mengalihkannya agar tidak diketahui oleh korbannya. Dan dalam kenyataannya bohong jenis inilah yang paling banyak mengakibatkan sakit hati yang luar biasa.
Pendapat saya, Bohong tidak akan bisa membuat sesuatu menjadi tidak diketahui, bohong hanya akan menundanya hingga saat nanti korban anda tahu dia telah dibohongi.
Sesuatu tidak bisa dikatakan sebagai sebuah Kebohongan jika tidak di ketahui, jadi Bohong hanya menunda sesuatu untuk diketahui korban.
Masih belum mengerti?
Sederhananya begini, Bagaimana bisa anda mengatakan seseorang telah membohongi anda, sementara anda belum tahu kebohongannya?

Sebuah penelitian membuktikan bahwa, Seorang pembohong handal adalah orang yang sangat Imajinatif dan Kreatif.
Banyak sekali kata-kata motivasi dan bijak tentang bohong, saya akan coba membahasnya sedikit di sini. 
"Ketika anda berbohong, anda harus berbohong lagi dan lagi untuk menutupi kebohongan anda sebelumnya".
Contoh : 
Anda adalah seorang wanita yang sedang jalan dengan Pria lain di sebuah Mall dan pacar anda menelpon anda
A: "Hallo, kamu dimana?"
B: "Emm, di rumah temen, kenapa?" (1x Bohong)
A: "Oh, ngapain di sana?" 
B: "Lagi ngerjain Tugas," (2x Bohong)
A: "Tugas apaan?"
B: "Biologi" (3x Bohong)
Dan seterusnya sampai kiamat !

"Sesuatu yang tidak anda ketahui tidak akan menyakiti anda".

Jadi orang yang waras dan memakai logikanya akan berkata, "Lebih baik saya tidak tahu sama sekali, daripada tahu nya saya akan menyakiti hati saya". 
Ketika orang berbohong kepada anda, anda tidak akan merasa tersakiti sampai akhirnya anda tahu bahwa dia sedang berbohong kepada anda. Betul kan?
Kebohongan tersebut akan lebih terasa sakit apabila dilakukan oleh seseorang yang anda percayai.
Tapi dalam ajaran agama juga ada yang mengatakan "Berbohong itu boleh, tapi untuk kebaikan". Dan beberapa orang menyalah-artikannya, mereka pikir "Untuk Kebaikan" di situ adalah untuk kebaikan mereka sendiri, jadi mereka tanpa ragu-ragu mereka akan berbohong tanpa merasa berdosa.

Selanjutnya, bagaimana kita bisa mengetahui seseorang sedang berbohong atau tidak?
Berikut ada beberapa indikasi untuk mendeteksi kebohongan yang saya ambil dari beberapa Web dan saya rangkum .

  1. Tangan, lengan dan kaki mereka cenderung tidak bisa diam.
  2. Menghidari kontak mata secara langsung.
  3. Tangan akan cenderung menyentuh bagian wajah, mulut, tenggorokan, hidung, belakang telinga atau menggaruk kepala.
  4. Ekspresi tidak sesuai dengan bahasa verbal yang terucap, contoh mengkerutkan kening ketika mengatakan "Aku Cinta Padamu".
  5. Ekspresi terbatas pada gerakan mulut ketika berpura-pura emosi (marah, senang, bahagia, sedih, terkejut, kagum), tidak alami. Contoh : Ketika senyum alami seluruh wajah akan terlihat ekspresinya, rahang terangkat, mata akan berbinar, dll.
  6. Ekspresi cepat berubah, contoh : Durasi senyum hanya beberapa saat, lalu berubah menjadi biasa.
  7. Waktu yang berbeda antara Pengucapan dan Ekspresi, Contoh : Ketika seseorang mengatakan "Saya suka hadiah ini!" setelah itu baru dia tersenyum, bukan bertepatan dengan saat dia berkata.
  8. Orang yang bersalah akan cenderung bertahan, sedangkan orang yang tidak bersalah akan cenderung menyerang.
  9. Pembohong tidak akan pernah nyaman ketika berhadapan dengan korbannya, maka akan lebih memilih untuk menghindar atau memalingkan wajah.
  10. Seorang pembohong akan menggunakan kata-kata Anda untuk menjawab pertanyaan. Ketika ditanya, “Apakah Anda makan kue yang terakhir?” Para pembohong menjawab, “Tidak, aku tidak makan kue yang terakhir.”
  11. Pendusta terkadang menghindari “berbohong” dengan tidak membuat pernyataan langsung. Mereka menyiratkan jawaban bukannya menyangkal sesuatu secara langsung. 
  12. Seorang pembohong lebih sering memakai kata ganti seperti ”anu” atau “itu”dan berbicara dengan nada monoton. Ketika pernyataan jujur dibuat kata ganti ditekankan lebih sering daripada kata-kata lain dalam sebuah pernyataan. 
  13. Jika Anda yakin bahwa seseorang berbohong, kemudian ubahlah topik pembicaraan dengan cepat, pembohong mengikuti sepanjang sukarela dan menjadi lebih santai. orang yang tidak bersalah bisa jadi bingung oleh perubahan mendadak pada topik dan akan ingin untuk kembali ke topik sebelumnya. 


Nah, orang yang mempunyai salah satu dari ciri di atas bukan berarti dia sedang berbohong, karena ciri ini diambil dari orang kebanyakan. Mungkin saja ciri di atas memang watak dan sifat asli seseorang. Intinya cara dan ciri di atas tidak bisa langsung menunjukkan kebohongan.


Oke, cukup sampai disini dulu Postingan saya kali ini.
Terima Kasih untuk temen-temen yang udah menyempatkan waktu untuk membaca.
Wassalamu 'Alaikum Wr. Wb.


0 Comment:

Posting Komentar